Senin, 11 Maret 2019

[1] Konservasi Arsitektur

Edit Posted by with No comments

Nama  : Yolla Ristyani Dewi
Kelas    : 4TB01
NPM    : 27315281
Matkul : Konservasi Arsitektur
Dosen  : Dr. Ir. Agus Dharma, MT.

KONSERVASI ARSITEKTUR

1.                  Pengertian Konservasi
Secara harfiah, konservasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Conservation yang terdiri atas kata con dan servare yang memiliki pengertian upaya memelihara apa yang kita punya namun secara bijaksana.
Pengertian Konservasi menurut berbagai sumber:
a. Konservasi adalah segenap proses pengelolaan suatu tempat agar makna kultural yang dikandungnya terpelihara dengan baik (Piagam Burra, 1981).
b. Konservasi adalah pemeliharaan dan perlindungan terhadap sesuatu yang dilakukan secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan cara pengawetan (Peter Salim dan Yenny Salim, 1991).
c. Konservasi itu sendiri merupakan berasal dari kata Conservation yang terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use). Ide ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902) yang merupakan orang Amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep konservasi.
d. Sedangkan menurut Rijksen (1981), konservasi merupakan suatu bentuk evolusi kultural dimana pada saat dulu, upaya konservasi lebih buruk daripada saat sekarang.

Dalam konteks luas Konservasi merupakan proses pengelolaan suatu tempat agar makna kultural yang terkandung dapat terjaga dengan baik meliputi seluruh kegiatan pemeliharaan sesuai kondisi lokal.

Konservasi Arsitektur adalah Upaya pelestarian / pemeliharaan hal yang bersangkutan dengan dunia arsitektur. baik itu merupakan sebuah kawasan ,maupun didalam sebuah gedung , dengan tujuan agar dapat melestarikan / memelihara bangunan yang utuh dapat dipertahankan.

2.        Sasaran Konservasi
·       Mengembalikan wajah dari obyek pelestarian
·       Memanfaatkan obyek pelestarian untuk menunjang kehidupan masa kini
·       Mengarahkan perkembangan masa kini yang diselaraskan dengan perencanaan masa lalu,
·       tercermin dalam obyek pelestarian
·       Menampilkan sejarah pertumbuhan lingkungan kota, dalam wujud fisik tiga dimensi.

3.        Ruang Lingkup Konservasi
Kategori obyek konservasi :
·       Lingkungan Alami (Natural Area)
·       Kota dan Desa (Town and Village)
·       Garis Cakrawala dan Koridor pandang (Skylines and View Corridor)
·       Kawasan (Districts)
·       Wajah Jalan (Street-scapes)
·       Bangunan (Buildings)
·       Benda dan Penggalan (Object and Fragments)

4.        Manfaat Konservasi
·       Memperkaya pengalaman visual
·       Memberi suasana permanen yang menyegarkan
·       Memberi kemanan psikologis
·       Mewariskan arsitektur
·       Asset komersial dalam kegiatan wisata internasional

5.                  Aspek Konservasi
·       Arsitektural
·       Historis
·       Simbolis

6.        Kriteria Konservasi
a.    Estetika
Bangunan-bangunan atau dari bagian kota yang dilestarikan karena mewakili prestasi khusus dalam suatu gaya sejarah tertentu.Tolak ukur estetika ini dikaitkan dengan nilai estetis dari arsitektonis: bentuk, tata ruang dan ornamennya.
b.    Kejamakan
Bangunan-bangunan atau bagian dari kota yang dilestarikan karena mewakili satu kelas atau jenis khusus bangunan yang cukup berperan. Penekanan pada karya arsitektur yang mewakili ragam atau jenis yang spesifik.
c.     Kelangkaan
Bangunan yang hanya satu dari jenisnya, atau merupakan contoh terakhir yang masih ada. Karya langka atau satu-satunya di dunia atau tidak dimiliki oleh daerah lain.
d.    Keistimewaan
Bangunan-bangunan ruang yang dilindungi karena memiliki keistimewaan, misalnya
yang tertinggi, tertua, terbesar pertama dan sebagainya
e.    Peranan Sejarah
Bangunan-bangunan dari lingkungan perkotaan yang merupakan lokasi-lokasi bagi peristiwa-peristiwa bersejarah yang penting untuk dilestarikan sebagai ikatan simbolis antara peristiwa terdahulu dan sekarang.
f.      Memperkuat Kawasan
Bangunan-bangunan dan di bagian kota yang karena investasi di dalamnya, akan mempengaruhi kawsan-kawasan di dekatnya, atau kehadiratnya bermakna untuk meningkatkan kualitas dan citra lingkungan sekitarnya.

7.                  Peran Arsitek Dalam Konservasi
a.    Internal:
·         Meningkatkan kesadaran di kalangan arsitek untuk mencintai dan mau memelihara
·         warisan budaya berupa kawasan dan bangunan bersejarah atau bernilai arsitektural tinggi.
·         Meningkatkan kemampuan serta penguasaan teknis terhadap jenis-jenis tindakan pemugaran kawasan atau bangunan, terutama teknik adaptive reuse
·         Melakukan penelitian serta dokumentasi atas kawasan atau bangunan yang perlu dilestarikan.

b.    Eksternal
·         Memberi masukan kepada Pemda mengenai kawasan-kawasan atau bangunan yang perlu dilestarikan dari segi arsitektur.
·         Membantu Pemda dalam menyusun Rencana Tata Ruang untuk keperluan pengembangan kawasan yang dilindungi (Urban Design Guidelines)
·         Membantu Pemda dalam menentukan fungsi atau penggunaan baru bangunan-bangunan bersejarah atau bernilai arsitektural tinggi yang fungsinya sudah tidak sesuai lagi (misalnya bekas pabrik atau gudang) serta mengusulkan bentuk konservasi arsitekturalnya.
·          Memberikan contoh-contoh keberhasilan proyek pemugaran yang dapat menumbuhkan keyakinan pengembang bahwa dengan mempertahankan identitas kawasan/bangunan bersejarah, pengembangan akan lebih memberikan daya tarik yang pada gilirannya akan lebih mendatangkan keuntungan finansial.

8.       Istilah-istilah pada konservasi
a.    Restorasi (dalam konteks lebih luas)
Kegiatan mengembalikan bentukan fisik suatu tempat kepada kondisi sebelumnya dengan menghilangkan tambahan-tambahan atau merakit kembali komponens eksisting tnap menggunakan material baru.

b.    Restorasi (dalam konteks terbatas)
Kegiatan pemugaran untuk mengembalikan bangunan dan lingkungan cagar budaya semirip mungkin ke bentuk asalnya berdasarkan data pendukung tentang bentuk arsitektur dan struktur pada keadaan asal tersebut dan agar persyaratan teknis bangunan terpenuhi. (Ref.UNESCO.PP. 36/2005).

c.     Preservasi (dalam konteks yang luas)
Kegiatan pemeliharaan bentukan fisik suatu tempat dalam kondisi eksisting dan memperlambat bentukan fisik tersebut dari proses kerusakan.

d.    Preservasi (dalam konteks yang terbatas)
Bagian dari perawatan dan pemeliharaan yang intinya adalah mempertahankan keadaan sekarang dari bangunan dan lingkungan cagar budaya agar keandalan kelaikan fungsinya terjaga baik (Ref. UNESCO.PP. 36/2005).

e.    Konservasi (dalam konteks yang luas)
Semua proses pengelolaan suatu tempat hingga terjaga signifikasi budayanya. Hal ini termasuk pemeliharaan dan mungkin (karena kondisinya) termasuk tindakan preservasi, restorasi, rekonstruksi, konsoilidasi serta revitalisasi. Biasanya kegiatan ini merupakan kombinasi dari beberapa tindakan tersebut.

f.      Konservasi (dalam konteks terbatas)
Dari bangunan dan lingkungan ialah upaya perbaikan dalam rangka pemugaran yang menitikberatkan pada pembersihan dan pengawasan bahan yang digunakan sebagai kontsruksi bangunan, agar persyaratan teknis bangunan terpenuhi. (Ref. UNESCO.PP. 36/2005).

g.    Rekonstruksi
Kegiatan pemugaran untuk membangun kembali dan memperbaiki sekaurat mungkin bangunan dan lingkungan yang hancur akibat bencana alam, bencana lainnya, rusak akibat terbengkalai atau keharusan pindah lokasi karenasalah satu sebab yang darurat, dengan menggunakan bahan yang tersisa atau terselamatkan dengan penambahan bahan bangunan baru  dan menjadikan bangunan tersebut laik fungsi dan memenuhi persyaratan teknis. (Ref. UNESCO.PP. 36/2005).

h.    Konsolidasi
Kegiatan pemugaran yang menitikberatkan pada pekerjaan memperkuat, memperkokoh struktur yang rusak atau melemah secara umum agar persyaratan teknis banguna terpenuhi dan bangunan tetap laik fungsi. Konsolidasi bangunan dapat juga disebut dengan istilah stabilisasi kalau bagian struktur yang rusak atau melemah bersifat membahayakan terhadap kekuatan struktur.

i.      Revitalisasi
Kegiatan pemugaran yang bersasaran untuk mendapatkan nilai tambah yang optimal secara ekonomi, sosial, dan budaya dalam pemanfaatan bangunan dan lingkungan cagar budaya dan dapat sebagai bagian dari revitalisasi kawasan kota lama untuk mencegah hilangnya aset-aset kota yang bernilai sejarah karena kawasan tersebut mengalami penurunan produktivitas.

j.      Pemugaran
Kegiatan memperbaiki atau memulihkan kembali bangunan gedung dan lingkungan cagar budaya ke bentuk aslinya dan dapat mencakup pekerjaan perbaikan struktur yang bisa dipertanggungjawabkan dari segi arkeologis, histories dan teknis. (Ref. PP.36/2005). Kegiatan pemulihan arsietktur bangunan gedung dan lingkungan cagar budaya yang disamping perbaikan kondisi fisiknya juga demi pemanfaatannya secara fungsional yang memenuhi persyaratan keandalan bangunan.

9.        Contoh Studi Kasus Konservasi Arsitektur – Konservasi Santa Croce di Florence, Italia.
Gerakan revolusi menyebabkan reaksi yang kuat juga di Italia dalam bentuk Counter Reformasi, yang dimulai pada 1530-an dan secara bertahap datang untuk mempengaruhi perubahan gereja yang ada bangunan mengikuti ‘Pedoman’ dari Dewan Trent setelah tahun 1563.

Fasad Lama Santa Croce

Kebutuhan untuk mereformasi rencana gereja telah ada sebelumnya, tapi sekarang tindakan itu diambil lebih tegas, dan dampaknya dalam renovasi gereja abad pertengahan sebenarnya dapat dilihat sebanding dengan apa yang terjadi kemudian di negara-negara utara, terutama di Inggris selama abad kedelapan belas. Interior yang membuka, rood screen (dinding pemisah antara tempat duduk jemaat dengan kapel) dan hambatan lainnya telah dihapus dan kapel diletakkan ulang menjadi salah satu perubahan terbesar dalam renovasi gereja di negara-negara Eropa, contohnya Gereja Santa Croce yang direnovasi oleh Giorgio Vasari pada saat itu.
Denah Sebelum Perubahan

Denah Sesudah Perubahan


Perawatan dan pemulihan Santa Croce tetap berlangsung hingga abad ke – 20. Pada tahun 2005, perawatan pada fasad gereja tersebut dilakukan dengan tetap mempertahankan keaslian fasad pada bangunan.


Kemudian pada tahun 2008, pembersihan dan perawatan jendela kaca patri di kapel utama yaitu dengan membersihkan dan menghilangkan semua noda yang ada pada jendela dan mengembalikan warna pada jendela kaca patri tersebut sehingga terlihat seperti baru.

Pada 2011, peremajaan pada bagian kapel yaitu lukisan dinding / mural “Stories of The True Cross” karya Agnolo Gaddi.








 Sumber
https://kupdf.net/download/tugas-konservasi-arsitektur_59d64d8908bbc5835fd1214b_pdf
https://wikimelo.wordpress.com/2016/08/04/pengertian-konservasi-arsitektur/
https://finifio.wordpress.com/2016/06/04/apa-itu-konservasi-arsitektur/

0 komentar:

Posting Komentar