Nama : Yolla Ristyani Dewi
Kelas : 1TB01
NPM : 27315281
Dosen : Ary Natalina
✎✎✎
BAB 3 - KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
A.
Pendekatan Kesusastraan
Hampit di setiap jaman seni termasuk
sastra memegang peranan yang penting
dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai
kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang
terdapat dalam filsafat atu agama.
Karena seni adalah ekspresi yang
sifatnya tidak normative, seni lebih mudah berkomunikasi, karena tidak normatif
nilai-nilai yang di sampaikan lebih fleksibal baik isinya maupun cara
penyampainnya.
Orientasi the Humanities adalah ilmu :
Dengan mempelajari satu sebagai dari disiplin ilmu yang mencakup dalam the
humanities, mahasiswa di harapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.
B.
Ilmu Budaya Dasar Yang Di Hubungkan Dengan Prosa
Istilah prosa banyak pandangannya.
Kadang-kadang di sebut narrative fiction, prose fiction atu hanya fiction saja.
Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering di terjemahkan menjadi cerita rekaan
dan di definisikan sebagai bentuk cerita tau prosa kisahan yang mempunyai
pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang si hasilkan oleh daya khayal atau
imajinasi.
Dalam kesussatraan Indonesia kita
mengenai jenis prosa lama dan prosa baru.
a.
Prosa lama meliputi
1.
Dongeng-dongeng
2.
Hikayat
3.
Sejarah
4.
Epos
5.
Cerita pelipur lara
b.
Prosa baru meliputi
1.
Cerits pendek
2.
Roman/novel
3.
Biografi
4.
Kisah
5.
Otobiografi
C.
Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung
cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung
membawakan moral, pesan atau cerita Dengan perkataan lain prosa mempunyai
nilai-nilai yang diperoleh pembawa lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang di
peroleh pembawa lewat sastra antara lain :
1.
Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang di
peroleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman, pembaca dapat
mengembangkan imajinasinya untuk mengenal dareh atau tempat asing, pembaca juga
dapat mengenal tokoh-tokoh asing.
2.
Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi
yang tidak terdapat di dalam ensiklopedia. Dalam novel sering kita dapat
belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang
kehidupan masa kini, kehidupan masa lampau, bahkan juga kehidupan yang akan
dating atau kehidupan yang asing sama sekali.
3.
Prosa fiksi memberikan warisan cultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi
imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari
warisan budaya bangsa. Salah satunya adalah novel Siti Nurbaya.
4.
Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat
menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.
Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon
emosional atau ransangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang di
sajikan dalam kehidupan sendiri.
Berkenaan dengan moral , karya satra
dapat di bagi menjadi dua : Karya sastra yang menyurakan aspirasi jamannya, dan
karya satra yang menyuarakan gejolak jamananya, ada juga yang tentunya
menyuarakan kedua-duanya.
Kedua macam sastra itu selalu
menyampaikan masalah. Masalah ini di sampaikan dengan jalan menyajikan
interaksi tokoh-tokohnya.Kita kenal Mahabrata dan Ramayana, Mahabrta
menceritakan kepahlawanan orang-orang pandawa yang pemberani.
Pokok bhasan manusia dan cinta kasih
dapat di hungkan denga cinta kasih antara Maria dan Yusuf dalam buku layar terkembang
karya Sutan Takdir Alisyahbana.
D.
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Pembahasan puisi dalam rangka
pengjaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan lepas di arahkan pada tradisi pendidikan
dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi dapat di pakai sebagai
media sekaligus sebagai sumber sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang
terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.
Puisi
termasuk satra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian
cabang/unsur dari kebudayaan.
Kepuitisan, keartistikan atau
keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun
puisinya dengan menggunakan :
1.
Figura bahasa (figutrative language ) seperti gaya personifikasi,
metafora, perbandingan, alegori sehingga puisi menjadi segar hidup, menarik dan
memberi kejelasan gambaran angan.
2.
Kata-kata yang ambiqiuitas yaitu
kata-kata yang bermakna ganda banya tafsir
3.
Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu,
berisi perasaan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.
Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan
nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.
Pengulangan yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di
lukiskan,sehingga lebih menggugah hati.
Dibalik kata-katanya yang
padat,ekonomis dan suakr di cerna maknanya itu,puisi berisi potret kehidupan
manusia.
Adapun alasan-alasan yang melandasi
penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagi berikut :
1.
Hubungan puisi dengan
pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaian pengalaman
dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Pendekatan terhadap
pengalaman perwakilan itu dapat di lakukan dengan suatu kemampuan yang di sebut
“imaginative entry” yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri
dengan pengalaman yang di tuangkan penyair dalam puisinya.
2.
Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat
di ajak untuk dapat menjenguk hati/penyair manusia, baik orang lain maupun diri
sendiri.
3.
Puisi dan keinsyafan sosial
Secara imaginative puisi dapat
menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :
- Penderitaan atas ketidakadilan
- Perjuangan untuk kekuasaan
- Konflik dengan sesame
- Pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Cinta kasih itu kadang-kadang tidak
berdiri sendiri,ia sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain
seperti penderitaan (kesepian,kesedihan,keputusan,dll).
Puisi merupakan sesuatu yang hidup
dalam metafisis, suatu impian yang berkribadian sehingga sukar dihayati isinya,
Walaupun demikian bila puisi dibaca dengan baik setidaknya akan membantu
pembaca dalam menafsirkannya.
✎✎✎
BAB 5 - MANUSIA DAN
KEINDAHAN
A.
KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata indah
artinya bagus,permai,cantik,elok,molek dan sebagainya.Benda yang mempunyai
sifat indah ialah segala jenis seni,pemandangan alam,manusia,rumah,tatanan,perabot
rumah tangga,suara,warna,dan sebagainya.
Keindahan adalah identik dengan
kebenaran.keindahan kebenaran dan keberadaan adalah keindahan.keduanya
mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu
berubah.
Keindahan juga bersifat universal
artinya tidak terlihat oleh selera perseorangan,waktu dan tempat selera
mode,kedaerahan atau lokal.
Apakah keindahan itu ?
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan
itu.Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat di nikmati karena tidak
jelas.Kindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan suatu yang berwujud
atau suatu karya.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya
“Garis besar estetika”Menurut asal katanya dalam bahasa inggris keindahan itu
di terjemahkan dengan kata “beautiful” dalam bahasa perancis “beau” sedang
italia dan spanyol “bello” berasal dari kata latin “bellum” Akar katanya adalah
“bonum” yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi
“bonellum” dan terakhir di perpendek sehongga di tulis “bellum”.
Di samping itu terdapat pula
perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni :
a)
Keindahan dalam arti yang luas
b)
Keindahan dalam arti estetis murni
c)
Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
Jadi pengertian keindahan yang
seluas-luasnya meliputi :
· Keindahan seni
· Keindahan alam
· Keindahan moral
· Keindahan intelektual
NILAI ESTETIK
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa
pengertian keindahan di anggap sebagi salah satu jenis nilai seperti halnya
nilai moral,nilai ekonomik,nilai pendidikan dan sebagainya.
Apakah nilai estetik itu ? dalam
bidang filsafat, istilah nilai seringkali di pakai suatu kata benda abstrak
yang berarti keberhagaan (worth) atau kebaikan (goodness).
Tentang nilai itu ada yang
membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif atau ada yang nilai
perseorangan dan nilai kemasyarakatan, Tetapi penggolongan yang penting adalah
niali ekstrinsik dan niali intrinsik.
Nilai ekstrensik adalah sifat baik
dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya
(instrumental/contributory value) yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau
membantu. Nilai intrinsik adalah sifat
baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagau suatu tujuan, ataupun demi
kepentingan benda itu sendiri.
Contoh : puisi dan tari.
KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
Keindahan yang di dasarkan pada selera seni didukung oleh faktor
kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk
menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk
menyatakan, merasakan, dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila kontempasi dan ekstensi itu di hubungkan dengan kreatifitas maka
kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan
ekstansi itu merupakan faktor pendorong untuk merasakan menikmati keindahan.
APA SEBAB MANUSIA
MENCIPTAKAN KEINDAHAN ?
Keindahan itu pada dasarnya alamiyah.Alam ciptaan tuhan inin berarti
bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu
dan dengan tujuan tertentu pula. Berikut ini akan di coba menguraikan alas
an/motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan :
1.
Tata nilai yang telah using
Tata nilai yang terjelma dalam adat
istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan,sehingga di rasakan
sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan.
2.
Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajad dan
nilai kemanusiaan di tandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat
diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi
kebutuhan seksual.
3.
Penderitaan manusia
Banyak faktor yang membuat manusia menderita. Tetapi yang paling
menentukan ialah faktor manusia itu sendiri.Manusialah yang membuat orang
menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa,serakah,tidak berhati-hati dan
sebagainya.
4.
Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan
alam semesta serta kejadia-kejadian alam.Keindahan alam merupakan keindahan
mutlak ciptaan Tuhan, manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan
itu.
KEINDAHAN MENURUT
PANDANGAN ROMANTIK
Dalam buku AN Essay on Man (1945) Erns Cassirer mengatakan bahwa arti
keindahan tidak bisa pernah selesai di perdebatkan. Meskipun demikian, kita
dapat menggunakan kata-kata penyair romantic john keats (1795-1821) sebagai
pegangan dalam Endymion dia berkata :
A thing of beuty is a joy forever
Its loveliness isereases it will
never pass into nothingness
Dia mengatakan bahwa sesuatu yang
indah adalah keriangan selama-lamanya, kemolekan bertambah, dan tidk pernah
berlalu ketiadaan.
Mengenai keindahan Coleridge
mengutip Shaespeare (1564-1616) dalam karyanya midsummer nigh : Thing base and
vile holding no quality/ love can transpose to from and dignity “ yaitu sesuatu
yang rendah dan tidak mempunyai nilai, dapat berubah dan menjadi berarti.
B.
RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung :artinya
diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam,
Renungan adalah hasil merenung dalam merenung untuk menciptakan seni ada
beberapa teori Teori-teori itu ialah : teeori pengungkapan,teori metafisik dan
teori psikologi.
TEORI PENGUNGKAPAN
Dalil dari teori ialah bahwa “Art is an expression of human felling”
(seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama
bertalian dengan apa yang di alami oleh seorang seniman ketika menciptakan
suatu karya seni.
Seorang tokoh lainnya dari teori
pengungkapan adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni adalah
memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya
dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan pelbagai gerak,garis,warna,suara
dan bentuk yang di ungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga
orang-orang mengalami perasaan yang sama.
TEORI METAFISIK
Teori seni yang bercorak metafisis merupakan saah satu teori yang
tertua, yakni berasal dari Ploto yang karya-karya tulisannya untuk sebagai
membahas estetik filsafati,konsepsi keindahan dan teori seni.
Dalam jaman modern suatu teori seni lainnya yang juga bercorak metafisis
di kemukakan oleh filsuf Athur Schopenhauer (1788-1860). Menurut beliau seni
dalah suatu bentuk dari pemahaman terhadap realita, dan realita yang sejati
adalah suatu keinginan (will) yang sementara.
Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu
menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya dan sampai pada
maknanya yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.
TEORI PSIKOLOGIS
Teori-teori metafisis dari para filsuf yang bergerak di atas taraf
manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta
umumnya tidak memuaskan, karena terlampau ebstrak dan spekulatif.
Suatu teori lain tentang sumber seni dalah teori permainan yang di
kembangkan oleh Freedrik Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903)
Menurut Schiller asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play
impulse) yang ada dalam diri seseorang.
Sebuah teori lagi dapat di masukan dalam teori psikologis ialah teori
penandaan (signification Theory) yang memandang seni sebagai suatu lambing atau
tanda dari perasaan manusia.
C.
KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi
dan dari kata dasar rasi, artinya cocok,kena benar,dan sesuai benar. Kata
cocok, kena dan sesuai itu mendukung unsur perpaduan,pertentangan,ukuran dan
seimbang.
Karena itu dalam keindahan ini,sebagian ahli pikir
menjelaskan,bahwa keindahan pada dasarnya dalah sejumlah kualitas/pokok
tertentu yang terdapat pada sesuatu hal.
kualitas yang paling sering di sebut
adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry),
keseimbangan (balace), dan keterbalikan (contrast).
Filsuf inggris Herbert Read merumuskan definisi, bahwa keindahan adalah
kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat di antara-antara
pencerapan-pencerapan inderawi kita (beauty is unity of formal relations among
our sence-perception).
TEORI OBYEKTIF DAN TEORI SUBYEKTIF
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan bahwa dalam
mencipta seni ada dua teori yakni teori obyektif dan teori subyektif.
Salah satu persoalan pokok dari teori
keindahan adalah mengenai sifat dasar dari keindahan.Apakah keindahan merupakan
sesuatu yang ada pada benda indah atau hanya terdapat dalam pikiran orang yang
mengamati benda tersebut.
Teori obyektif berpendapat bahwa
keindahan atau cirri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualita)
yang memang telah melekat pada bentik indah yang bersangkutan terlepas dari
orang yang mengamatinya.
Teori subyektif menyatakan
cirri-ciri yang menciptakan keindahan
suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang
mengamati sesuatu benda.
TEORI PERIMBANGAN
Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kwalita dari
benda-benda. Kwalita bagaimana yang menyebabkan sesuatu disebut indah telah di
jawab oleh bangsa Yunani Kuno dengan teori perimbangan yang bertahan sejak abad
5 sebelum masehi sampai abad 17 di Eropa sebagai contoh bangunan arsitektur
Yunani Kuno yang berupa banyak tiang besar.
Bangsa Yunani menemukan bahwa hubungan-hubungan matematik yang cermat
sebagaimana terdapat dalam ilmu ukur dan berbagai pengukuran proporsi ternyata
dapat di wujudkan dalam benda-benda bersusun yang indah.
Teori pertimbangan berlaku dari abad ke-5 sebelum masehi sampai abad ke
17 masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat
empirisme dan lairan-aliran termasuk dalam seni bagi mereka keindahan hanyalah
kesan yang subyektif sifatnya.
✎✎✎
BAB 6 - MANUSIA DAN
PENDERITAAN
A.
PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kara derita ,
kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan penderitaan itu dapat lahir atau batin atau lahir batin.
Baik dalam Al-quran maupun kitab suci
agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang di
alami oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan.
Tetapi umumnya manusia kurang memperhatikan peringatan tersebut,sehingga
manusia mengalami penderitaan.
B.
SIKSAAN
Siksaan dapat di artikan sebagai
siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani.
Akibat sisksaan yang di alami seseorang, timbulah penderitaan. Di dalam kitab
suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang di alami manusia di akhirat
nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang
musyrik,syirik,dengki,manfitnah,mencuri,makan harta nak yatim dan sebagainya.
Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan,kesepian dan ketakutan.
Kebimbangan di alami oleh seseorang
bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan
pilihan mana yang akan di ambil.
Kesepian di alami seseorang
merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam
lingkungan orang ramai.
Ketakutan merupakan bentuk lain
yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin.Banyak sebab yang
menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain :
a. Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut
terhadap ruangan tertutup, Agoraphobia adalah ketakutan yang di sebabkan
seseorang berada di tempat terbuka.
b.
Gamang merupakan ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi, Hal ini
di sebabkan karena ia takut akibat berada pada tempat yang tinggi.
c. Kegelapan merupakan suatu ketakutan
sesseorang bila ia berada di tempat yang gelap.
d.
Kesakitan merupakan ketakutan yang di sebabkan oleh rasa sakit yang di
alami.
e. Kegagalan merupakan ketakutan dari
seseorang di sebabkan karena merasa bahwa apa yang akan di jalankan mengalami
kegagalan.
APA YANG MEMBUAR SESEORANG MENJADI
PHOBIA ?
Ahli medis mempunyai pendapat yang
berbeda-beda dan banyak penderita yang mempunyai teori tentang asal mula dari ketakutan
mereka. Kebanyakan phobia di mulai dengan suatu schock emosional atau suatu
tekanan pada waktu tertentu.
Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu
gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus di
temukan,dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang.
C.
KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi
di kenal sebagai kekalutan mental. SEcara lebih sederhana kekalutan mental
dapat di rumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang
menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah
secara kurang wajar.
Gejala-grlaja permulaan bagi
seseorang yang menglami kekalutan mental adalah :
a.
Nampak pada jiwa yang sering merasakan pusing,sesak nafas,demam,nyeri
pada lambung
b.
Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas ketakutan,patah
hati,apatis,cemburu,mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
a. Gangguan kejiwaan Nampak dalam
gejala-gejal kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani
b.
Usaha mempertahankan diri dengan cara negative, yaitu mundur atau lari.
c. Kekalutan yang merupakan titik
patah (mental breakdown) dan yang
bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan
antara lain sebagai berikut :
a. Kepribadian yang lemah akibat kondisi
jasmani atau mental yang kurang sempurna
b.
Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang
bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat.
c. Cara pematngan batin yang salah dengan
memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Proses-proses kekalutan mental yang di
alami oleh seseorang mendorong ke arah :
a.
Positif : trauma (luka jiwa)
yang di lami di jawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup.
b.
Negatife : trauma yang di lami di perlarutkan atau di
perturutkan,sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi. Bentuk frustasi
antara lain :
1.
Agresif berupa yang meluap-luap
akibat emosi yang tidak terkendali dan dapan membahayakan orang lain.
2.
Regresif adalah kembali pada pola reaksi yang primitive atau ke
kanak-kanakan (infatil).
3.
Fiksasi adalah peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama
(tetap).
4.
Proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan
sikap-sikap sendiri yang negative pada orang lain.
5.
Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam
imaginasinya
6.
Narsisme adalah self love yang berlebihan,sehingga yang bersangkutan
merasa dirinya lebih superior daripada orang lain.
7.
Autism adalah gejala menutup diri secara total dari dunia rill.
Penderita kekalutan mental banyak
terdapat dalam lingkungan seperti :
1.
Kota-kota besar yang banyak memberi tantangan-tantangna hidup yang
berat.
2.
Anak-anak muda usia yang tidak berhasil dalam mencapai apa yang di
kehendaki atau di idam-idamkan.
3.
Wanita pada umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah yang di bawanya
kedalam hati atau perasaannya.
4.
Orang yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan bahwa di atas dirinya
ada kekuasaan yang lebih tinggi.
5.
Orang yang terlalu mengejar materi seperti pedagang dan pengusaha memiliki
sifat ngoyo dalam memperoleh tujuan kegiatannya.
D.
PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia pasti mengalami
penderitaan,baik berat ataupun ringan, penderitaan adalah bagian kehidupan
manusia yang bersifat kodrati.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat
manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup
ditakdirkan buak hanya untuk bahagia melainkan juga menderita, karena itu
manusia hidup tidak boleh pesimis.
E.
PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN
Dalam modern sekarang ini kemungkinan
terjadi penderitaan itu lebih besar hal ini telah di buktikan oleh kamajuan
teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainya membuat
manusia menderita.
Beberapaa sebab lainnya yang menimbulkan
penderitaan manusia ialah kecelakaan,bencana lam,bencana perang dan lain-lain.
Media masa merupakan alat yang paling
teapat untuk mengkomunikasikan peristiwa-paeristiwa penderoitaam manusia secara
cepat kepada masyarakat.Dengan demikian
masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesame
manusia terutama bagi yang merasa simpati.
F.
PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Apabila kita kelompokan secara
sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulah penderitaan, maka penderitaan
manusia dapat di perinci sebagai berikut :
A.
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia
karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesame manusia dan
hubungan manusia dengan alam sekitar.Penderitaan ini kadang di sebut nasi
buruk.Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik.
Karena perbuatan buruk anatara sesama
manusia maka manusia lain menjadi menderita,misalnya :
1)
Pembantu rumah tangga yang di perkosa,di sekap,disiksa oleh majikannya.
2)
Perbuatan buruk orang tua Aric Hangara yang menganiyaya anak kandungnya
sendiri sampai mengakibatkan kematian
B.
Penderitaan yang timbul karena penyakit,siksaan / azab Tuhan
Beberapa kasus penderitaan dapat
diungkapkan berikut ini :
1) Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan
dengan tabah di asuh oelh orang tuanya.
2)
Nabi ayub mengalami siksaan Tuhan, Tetapi dengan sabar ia meerima cobaan
ini.
3)
Tenggelamnya Fir’aun di laut Merah seperti disebutkan dalam AL’QURAN
adalah azab yang di jatuhkan kepada orang yang angkuh dan sombong.
G.
PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang mengalami penderitaan
mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya, sikap
yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative.
Sikap positif yaitu sikap optimis
mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya
bagian dari kehidupan.
✎✎✎
BAB 7 - MANUSIA DAN
KEADILAN
A. PENGERTIAN KEADILAN
Keadilan
menurut Aristoteles adalah kelakyakan dalam tidakan manusia. Kelakyakan
diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak
dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda.
Menurut Socrates,keadilan tercipta bilamana warga
Negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya yang
baik.
Menurut pendapat yang lebih umum
dikatakan bahwa keadilan itu dalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara
hak dan kewajiban.keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang
menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan
bersama.
B.
KEADILAN SOSIAL
Berbicara
tentang keadilan, anda tentu ingan akan
dasar Negara kita pancasila sila kelima pancasila berbunyi “keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia”
Panitia ad-hoc majelis permusyawaratan
rakyat sementara 1966 memberikan perumusan sebagai berikut :
“sila keadilan sosial mengandung
prinsip bahwa setiap orang di Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam
bidang hukum,politik,ekonomi dan kebudayaan”.
Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan
sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1)
Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
2)
Sikap adil terhadap sesame, menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3)
Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4)
Sikap suka bekerja keras
5)
Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Keadilan dan tidak adilan tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapu
keadilan/ ketidak adilan setiap hari.Oleh karena itu keadilan dan ketidak
adilan, menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seni lahir dari
imajinasi ketidak adilan,seperti drama,puisi,novel,music, dan lain-lain.
C.
BERBAGAI MACAM KEADILAN
A.
Keadilan Legal atu Keadilan Moral
Plato
berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari
masayarakat yang membuat dan menjaga kesatuanya.Dalam suatu masyarakat yang
adil setipa orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling
cocok baginya (Tha man behind the gun). Pendapat plato itu di sebut keadilan
moral.sedangkan sunoto menyebutkan keadilan legal.
Fungsi penguasa ilaha
membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam Negara kepaada masing-masing orang sesuai
dengan keserasian itu.
B.
Keadilan distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan
akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama dipertaruhkan secara sama dan hal-hal
yang tidak sama (justice is done when equals are treated equally).
C.
Keadilan komulatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan
kesejahteraan umum.Bagi aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas
pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.Semua tindakan yang bercorak ujung
ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan
pertalian dalam masyarakat.
D.
KEJUJURAN
Kejujuran atau jujur artinya apa yang
dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang di katakana sesuai
dengan kenyataan yang ada.sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang
benar-benar ada.Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari
perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.
Orang bodoh yang berarti jujur adalah
lebih baik daripada orang pandai yang lancing.Pada hakekatnya jujur atau
kejujuran di landasi oleh kesadaran moral yang tinggi kesadaran pengakuan akan
adanya sama hak dan kewajiban,serta rasa takut terhadapa kesalahan atau dosa.
Adapun kesadaran moral adalah
kesadaran tentang diri kita sendiri karena kita melihat diri kita sendiri
berhadapan dengan hal baik buruk.. Berbagai hal yang menyebabkan orang berbuat
tidak jujur, mungkin karena tidak rela, mungkin karena pengaruh
lingkungan,karena pengaruh lingkungan,karena sosial ekonomi,terpaksa ingin
popular,karena sopan santun dan untuk mendidik.
E.
KECURANGAN
Kecurangan atau curang identik dengan
ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pila dengan licik, meskipun tidak
serupa.Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.Curang atau kecurangan
artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya.Bermacam-macam
sebab orang melakukan kecurangan Di tinjau dari hubungan manusia dengan alam
sekitar,ada empat aspek ekonomi,aspek kebudayaan,aspek peradapan,dan aspek
teknik.Apabila ke empat aspek itu tersebut dilaksankan secara wajar,maka
segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum.
F.
PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik merupakan tujuan utama orang
hidup.Nama baik adalah nama yang tidak tercala,Setiap orang menjaga dengan
hati-hati agar namanya tetap baik.Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagai
orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kembanggaan batin yang tak ternilai harganya.
Penjagaan nama baik erat hubungannya
dengan tingkah laku atau perbuatan
Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada
hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia,yaitu :
a)
Manusia menurut sifat dasaranya adalah mutlak makhluk moral.
b)
Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang dipaatuhi untuk mewujudkan
dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
Pada hakekatnya ,pemulihan nama baik
adalah kesadarn manusia akan segala kesalahannya: bahwa apa yang diperbuatnya
tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak.
G.
PEMBALASAN
Pembalasan ialah suatu reaksi atas
perbuatan orang lain.reaksi itu dapat berupa perbuatan serupa yang seimbang,tingkah
laku yang serupa,tingkah laku yang seimbang.Pemnalasan di sebabkan oleh adanya
pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapatkan balasan yang bersahabat,
Sebaliknya pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak
bersahabat pula.
Pada dasarnya,manusia adalah moral dan
mahluk sosial.dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan
moral itu
Cr: 1.
http://katamardiansyah.blogspot.co.id/2013/07/rangkuman-materi-ilmu-budaya-dasar-bab.html
2.
http://elearning.gunadarma.ac.id/
3.
http://diwaaan.blogspot.co.id/2013/07/rangkuman-ilmu-budaya-dasar-bab-5-8_9470.html
0 komentar:
Posting Komentar