Nama : Yolla Ristyani Dewi
Kelas : 1TB01
NPM : 27315281
Dosen : Ary Natalina
BAB 2 MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia dan
kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain.
A.
Manusia
Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan
dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu-ilmu social, manusia merupakan
makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap
kegiatan, sering disebut Homo Economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan
makhluk social yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang
selalu ingin mempunyai kekuasaan(politik),makhluk yang berbudaya ,sering
disebut homo-humanus(filsafat) dan lain sebagainya. Dapat disimpulkan bahwa manusia
selain dapat dipandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan.
Dua
pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur
yang membangun manusia :
1)
Manusia
terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu
a.
Jasad,
yaitu : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto,
dan menempati ruang dan waktu
b.
Hayat
: mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
c.
Ruh
: bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spritual dan memahami
kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat
lahirnya kebudayaan.
d.
Nafs
: kesadaran tentang diri sendiri
Manusia
sebagai satu kepribadiaan mengandung tiga unsur yaitu :
a.
Id,
yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak
nampak. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetai terkait dengan
struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting
Id dengan dunia luar.
b.
Ego,
merupakan bagian atau struktur kepribadiaan yang pertama kali dibedakan dari
Id, seringkali disebut sebagai kepribadiaan “eksekutif”. Perkembangan ego
terjadi antara usia usia satu dan dua tahun , pada anak secara nyata
berhubungan dengan lingkungannya
c.
Superego,
merupakan struktur kepribadiaan yang paling akhir, muncul ketika pada usia lima
tahun. Superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan
kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh oleh ego dari sejumlah agen
yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri
B.
HAKEKAT MANUSIA
a.
Makhluk
ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuaan yang
utuh. Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit
tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap.
b.
Makhluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kesempurnaannya
terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan
akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia.
Dengan
adanya penciptaan tersebut manusia bisa berfikir baik ataupun buruk,
menciptakan kebenaran dan mempunyai perasaan inderawi dan perasaan rohani.
Perasaan
rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
1)
Perasaan
intelektual, perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
2)
Perasaan
estetis, perasaan yang berkenaan dengan keidahan
3)
Perasaan
etis, perasaan yang berkenaan dengan kebaikan
4)
Perasaan
sosial, perasaan yang berkenaan dengan kelompok
5)
Perasaan
religius, perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
c.
Makhluk
biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi
Sebagai makhluk hayati manusia dapat dipelajari dari
segi-segi anatomi, fisiologi, atau faal, biokimia, psikobiologi, patologi,
genetika, biodemografi, evolusi biologisnya, dan sebagainya. Sebagai makhluk
budayawi manusia dapat dipelajari dari segi-segi: kemasyarakatan, kekerabatan,
psikologi, sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa dan sebagainya.
d.
Makhluk
ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan
martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Menurut
Soren Kienkegaard memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah
makhluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi), memiliki
sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula. Hidup manusia mempunyai
tiga taraf, yaitu estetis, etis, dan religius
C. KEPRIBADIAAN BANGSA TIMUR
Menurut
Francis L.K Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina ilmu psikologi yang memang
berasal dan timbul dalam masyarakat Barat,
Hal yang
menyebabkan adanya kemungkinan:
1)
Ia
takut salah dan takut dimarahi orang apabila ia menyatakannya
2)
Ia
sungkan menyatakannya atau karena belum yakin bahwa ia akan mendapat respons
dan pengertiaan yang baik dari sesamanya
3)
Ia
malu karena takut ditertawakan atau ada perasaan bersalah
4)
Ia
tidak bisa menemukan kata-kata atau perumusan yang cocok untuk menyatakan
gagasan yang bersangkutan kepada sesamanya
Nomor 4
disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious) . lingkaran ini dalam
diri manusia mengandung pikiran, gagasan, dan perasaan yang dapat dinyatakan
terbuka oleh si individu kepada sesamanya.
Nomor 3
disebut lingkaran hubungan karib, mengandung konsepsi tentang orang, binatang,
atau benda yang oleh si individu diajak bergaul secara mesra dan karib.
Nomor 2
disebut lingkungan hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh sikap sayang dan
mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatang atau
benda itu bagi dirinya.
Nomor 1
disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa
manusia tentang manusia, benda, alat, pengetahuan dan adat yang ada dalam
kebudayaan dan masyarakat.
Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar, terdiri dari
pikiran dan anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak dalam
lingkungan nomor 1 hanya bedanya teridiri dari pikiran-pikiran dan anggapan
tentang orang dan hal yang terletak diluar masyarakat dan negara Indonesia dan
ditanggapai oleh individu bersangkutan dengan sikap masa bodoh.
Konsep yang
dapat dipakai sebagai landasan untuk mengembangkan konsep lain itu, menurut Francis
L.K Hsu adalah konsep jen dalam kebudayaan Cina, yaitu Manusia yang berjiwa
selaras, manusia yang berkepribadian.
Berikut ini
dipaparkan bagian mengenai psiko-sosiagram manusia sebagaimana diuraikan diatas
menurut Prof. Dr Koentjaraningrat dalam bukunya yang berjudul kebudayaan,
mentalitas dan pembangunan
·
taksadar
·
subsadar
·
kesadaran
yang tak dinyatakan
·
kesadaran
yang dinyatakan
·
lingkungan
hubungan karib
·
lingkungan
hubungan berguru
·
lingkungan
hubungan jauh
C.
PENGERTIAAN KEBUDAYAAN
Pengertiaan
kebudayaan menyangkut bermacam-macam definisi yang telah dipikirkan oleh
sarjana-sarjana bidang sosial budaya diseluruh dunia.
Menurut Melville J Herkovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di
dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu
Kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu
yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah
tempat tinggalnya atau dapat diartikan segala usaha manusia untuk dapat
melangsungkan dan mempertahankan hidup di dalam lingkungannya.
Secara praktis bahwa kebudayaan merupakan sistem nilai dan
gagasan utama (Vital). Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat
kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan terperinci yaitu sistem
ideologi, sistem sosial dan sistem teknologi :
1)
Sistem
ideologi meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi
sebagai pengerahan sistem sosial dan berupa interpretasi operasional dan sistem
nilai dan gagasan utama yang berlaku dalam masyarakat
2)
Sistem
sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat, baik yang
terjalin didalam lingkungan kerabat maupun yang terjadi dengan masyarakat lebih
luas serta pemimpin-pemimpinnya.
3)
Sistem
teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaannya sesuai dengan nilai
budaya yang berlaku
D.
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Menurut Melville J, Herkovits mencoba merumuskan unsur-unsur
pokok kebudayaan yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan
kekuatan politik.
C. Kluckhohn
di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa
ada tuju unsur kebudayaan universal yaitu :
1. Sistem Religi (sistem kepercayaan)
Merupakan produk manusia sebagai homo
religius. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, bahwa
diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar.
2. Sistem Organisasi kemasyarakatan
Merupakan produk dari manusia sebagai
homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka
disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya
3. Sistem Pengetahuan
Merupakan produk manusia sebagai homo
sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping ini juga
didapat dari orang lain.
4. Sistem Mata Pencarian
Merupakan produk manusia sebagai homo
economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
Merupakan produk dari manusia sebagai
homo faber.
6. Bahasa
Merupakan produk dari manusia sebagai
homo longuens.
7. Keseniaan
Merupakan hasil dari manusia sebagai
homo aesteticus.
E.
WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya kebudayaan mempunyai
tiga wujud :
a)
Kompleks
gagasan, konsep, dan pikiran manusia
b)
Kompleks
aktivitas
c)
Wujud
sebagai benda
F.
ORIENTASI NILAI BUDAYA
Kebudayaan sebagai karya manusia
memiliki system nilai. Menurut C. Kluckhon dalam karyanya Variation in Value
Orientation (1961) system nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara
universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1)
Hakekat
hidup manusia
2)
Hakekat
karya manusia
3)
Hakekat
waktu manusia
4)
Hakekat
alam manusia
5)
Hakekat
hubungan manusia
G.
PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Terjadinya
gerak atau perubahan disebabkan oleh beberapa hal :
1)
Sebab-sebab
yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaa sendiri misalnya, perubahan
jumlah dan komposisi penduduk
2)
Sebab-sebab
perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Proses
akulturasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dalam masa-masa silam. Beberapa
masalah yang disebabkan akulturasi budaya :
a)
Unsur-unsur
kebudayaan asing manakah yang mudah diterima
b)
Unsur-unsur
kebudayaan asing manakah yang sulit diterima
c)
Individu-individu
manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru
d)
Ketegangan-ketegangan
apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut
Proses akulturasi di dalam sejarah
kebudayaan terjadi dalam masa-masa silam. Biasanya suatu masyarakat hidup
bertetangga dengan masyarakat-masyarakat lalinnya dan antara mereka terjadi
hubungan-hubungan , mungkin dalam lapangan perdagangan, pemerintah dan
sebagainya. Proses migrasi besar-besaran dahulu kala mempermudah berlangsungnya
akulturasi tersebut.
Unsur
kebudayaan asing yang mudah diterima:
a)
Unsur
budaya kebendaan seperti alat yang mudah dipakah
b)
Unsur
yang terbukti membuaat manfaat besar
c)
Unsur
yang dengan mudah disesuaikan dengan keadaan manusia
Unsur
kebudayaan yang sulit diterima:
a)
Unsur
yang menyangkut sistem kepercayaan
b)
Unsur
yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi
1.
Pada
umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima
unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya,
generasi tua dianggap sebagai orang-orang yang kolot yang sukar menerima unsur
baru.
2.
Suatu
masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok
individu yang sukar atau bakan tak dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang terjadi. Apabila mereka merupakan golongan yang kuat,
maka mungkin proses perubahan dapat ditahannya. Sebaliknya bila mereka berada
dipihak yang lemah, maka mereka hanya dapat menunjukan sikap yang tidak puas.
H.
KAITAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
Hubungan
antara manusia dengan kebudayaan dapat dinyatakan sebagai dialektis yang
maksutnya saling terkait satu sama lain
1)
Eksternalisasi,
yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya
2)
Obyektivasi,
yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif suatu kenyataan yang
terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia
3)
Internalisasi,
yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia
Apabila manusia melupakan bahwa
masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau lealinasi.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai
hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain.
Cr: http://luthfisobana26.blogspot.co.id/2014/11/rangkuman-ibd-bab-2-manusia-dan.html
0 komentar:
Posting Komentar