Nama : Yolla Ristyani Dewi
Kelas : 2TB01
NPM : 27315281
Matkul : Tipologi Bangunan
Dosen : Riswanti
MUSIC FACILITY
Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung
irama, lagu, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari
alat-alat yang dapat menghasilkan irama. Sementara, auditorium adalah
bangunan atau ruangan besar yang digunakan untuk mengadakan pertemuan umum,
pertunjukan, dan sebagainya.
Maka, auditorium musik adalah salah satu tempat atau fasilitas untuk
mengadakan sebuah pertunjukan atau pementasan musik, baik itu pertunjukan yang
berskala besar maupun kecil.
Secara
kapasitas gedung pementasan seni pertunjukan dibagi menjadi empat jenis :
1. Sangat besar (1500 kursi atau lebih)
2. Besar (900-1500 kursi)
3. Medium (500-900 kursi)
4. Kecil (dibawah 500 kursi)
Standar Kebutuhan Ruang Pementasan
Musik
•
Area Lobby
Salah satu ruangan paling penting dari public space dalam sebuah
gedung pertunjukan atau ruang utama, yang harus diatur supaya dapat dengan
mudah di akses dari luar. Ruangan atraktif, penuh antisipasi dan hiburan, harus
dapat membantu penonton untuk menikmati suasana dari pertunjukan yang akan
ditampilkan di panggung nantinya.
Entrance
ke dalam concert hall dari lobby harus direncanakan dengan benar agar tercipta
light proof dan sound proof. Biasanya menggunakan dua pasang pintu dengan
penyerap gelap. Pengunjung juga harus dapat mencapai ruang-ruang lain tanpa
terbentuk dan terjebak dalam banyaknya cross sirculation.
•
Area
Penonton
Sudut pandang penglihatan penonton terhadap area
panggung adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan supaya penonton
dapat melihat keseluruhan area panggung secara jelas tanpa ada gangguan. Pada
gambar memperlihatkan derajat 135 adalah derajat paling baik untuk para actor
melakukan akting bila berada di atas panggung.
Keterangan:
Tinggi mata: 1120 mm Tapak tempat duduk lapis (baris spasi) T: 800-1150mm
kepala clearance C: C1 = 60mm minimum (lihat antara kepala di depan) C2 = 120mm
Tingkatan pada lantai Ruang Pertunjukan juga harus diperhatikan untuk
dapat memberikan sudut pandnag yang memadai ke arah panggung.
Dimensi kursi:
• Lebar kursi dengan sandaran lengan
minimal 525 mm o Lebar kursi tanpa sandaran lengan minimal 450 mm
• Tinggi kursi dan kemiringan :
430-450 mm dan sudut horizontal 7-9º
• Tinggi sandaran punggung dan
kemiringan 800-850 mm dari lantai (dapat ditinggikan untuk alasan akustik) dan
sudut belakang 15-20º
• Kedalaman kursi : 600-720 mm untuk
kedalaman kursi dan sandaran punggung, jika kursi dapat dilipat maka kedalaman
: 425-500 mm
• Sandaran lengan : lebar min.50 mm,
tinggi 600 mm diatas lantai.
• Jumlah kursi dalam satu baris: Jika
terdapat 2 gangways pada tiap sisi baris : 22 kursi. jika hanya terdapat 1
gangways di dalam satu sisi baris : 11 kursi
• Ruang antar baris kursi: Ruang
lewat (clearway) : min 300-500 mm Dimensi jarak antar baris : min 850 mm
•
Gangways
Lebar min 1100 mm. Kemiringan 1:10 dan 1:12 jika digunakan oleh pemakai kursi roda.
Landasan yang lebih miring harus memilki anak tangga biasa.
•
Seating
Layout
Tipologi Bentuk Lantai dari Concert hall
1. Persegi Empat
Kelebihan : pemantulan silang antar dinding-dinding sejajar
menyebabkan bertambahnya kepenuhan nada, suatu segi akustik tuang yang sangat
diinginkan pada ruang musik.
Kekurangan : facade bangunan yang flat dan monoton.
2. Kipas
Kelebihan : penonton lebih dekat ke sumber bunyi, sehingga
memungkinkan konstruksi balkon yang dilengkungkan, Kekurangan : apabila dinding
belakang ikut dilengkungkan akan menyebabkan terjadinya gema atau pemusatan
bunyi, kecuali memang diatur secara akustik atau dibuat difuse.
3. Tapal Kuda
Kelebihan : kotak-kotak yang berhubungan yang satu diatas yang
lain, walaupun tanpa lapisan penyerapan interior, kotak-kotak ini berperan
sebagai penyerap bunyi.
Kekurangan : apabila dinding belakang ikut dilengkungkan akan
menyebabkan terjadinya gema atau pemusatan bunyi, kecuali memang diatur secara
akustik atau dibuat difus.
4. Tidak teratur
Kelebihan : dapat membawa penonton sangat dekat dengan sumber
bunyi. Bentuk ini dapat menyebabkan keakraban bunyi antara pemain dan penonton.
• Area Panggung
Stage merupakan bagian terpenting dari sebuah gedung
pertunjukan, yaitu tempat di mana para artis (performer) akan tampil untuk
mempertunjukan acting dan keahliannya. Tidak ada ukuran secara pasti untuk
stage yang benar. Namun stage biasanya berukuran antara 9-12 meter dengan
kedalaman yang lebih panjang dan lebarnya kira-kira 10-14 meter.
Ketinggian procenium (permukaan yang membatasi bukaan dari
stage yang ada biasanya minimal 6 meter. Untuk procenium biasanya selalu
digunakan warna hitam untuk ketika mengadakan pertunjukan sandiwara atau drama
modern. Sedangkan untuk beberapa pertunjukan tradisional, seperti contohnya
wayang wong, desainnya biasanya menggunakan ragam-ragam hias berupa
gambar-gambar tokoh yang dilakonkan secara stilasi.
Bagian-bagian stage:
ü
Apron
Bagian stage yang berada di depan procenium. Batas apron akan menentukan
ketinggian tempat duduk di dalam ruang pertunjukan.
ü
Wing
Layar yang berguna untuk menutup arah pandang penonton
yang duduk di
kanan dan kiri concert hall
agar tidak dapat melihat
bagian dalam stage
yang tidak ingin terlihat
penonton. Selalu diletakan di kanan dan kiri stage sehingga artis yang
belum waktunya tampil
tidak sampai terlihat oleh
performance. Disini juga direktor pihak performer memberi arahan
pada actor atau aktris yang akan tampil.
Selain itu, wing
juga berguna untuk menyembunyikan lampu beberapa macam
spesial efek, seperti penggunaan asap
yang biasanya di
buat dengan jarak 2 meter. Minimal dibutuhkan tiga buah wing di setiap
pertunjukan. Wing harus dibuat dari bahan yang lunak
(tidak keraas) agar
artis tidak sakit
bila terbentur.
ü
Backdrop
Layar yang menjadi
background diatas stage. Backdrop
ini harus fleksibel sehingga memungkinkan dengan layar
dengan gambar yang
berbeda-beda. Untuk penyimpanan peralatan elektrik maupun hidrolis
sekaligus untuk mengoperasikannya (menarik-turunkan backdrop ketika pertunjukan
berlangsung)
Stage atau panggung
adalah ruang yang umumnya menjadi orientasi dalam sebuah auditorium. menurut
bentuk dan tingkat komunikasinya dengan penonton, panggung dapat dibedakan
menjadi :
1.
Panggung Proscenium
Panggung Proscenium yaitu bentuknya konvensional, penonton hanya melihat
pengisi acara dan tidak ada kontak komunikasi . Seperti contohnya,
panggung-panggung untuk musik klasik, tarian klasik dan sebagainya.
2.
Panggung Terbuka
yaitu panggung yang menunjukkan terjadinya komunikasi dan kontak fisik
antara pengisi acara dan penonton, seperti contohnya panggung konser band rock,
pop dan sebagainya.
3.
Panggung Area
yaitu panggung yang posisinya berada di tengah.
4.
Panggung Extended
Panggung yang
merupakan pengembangan dari panggung proscenium, entah itu bentuknya yang bisa
menjalar juga ke area tengah atau penyesuaian bentuk yang tetap konvensional
namun memungkinkan adanya sedikit komunikasi antara penyaji dengan penonton.
•
Layar
Backdrop
Ada dua macam cara
penyimpanan layar backdrop, yaitu :
a.
Menggulung layar backdrop, Cara ini dilakukan
dengan menggulung layar backdrop ke atas stage. Dengan sistem ini ada
kemungkinan bahwa layar backdrop dapat terlihat sehingga mudah rusak.
b.
Menarik layar backdrop ke atas stage, Cara ini
dilakukan dengan gris elektrik yang biasa ke atas tanpa menggulung layar
backdrop, sehingga dibutuhkan ketinggian plafond minimum dua kali lebih tinggi
daripada proscenium supaya layar backdrop tidak terlihat oleh penonton. Cara
ini efektif untuk mencegah agar layar backdrop tidak terlipat dan terhindar
dari kerusakan.
•
Backstage
Area
a.
Make-up Room
Ruangan lain yang perlu ada di dalam
gedung pertunjukan ini adalah ruang rias. Ruangan ini harus dapat menampung
semua performer yang tampil. Masing-masing artis hendaknya harus mendapat
sebuah meja rias. Lighting dalam ruang rias haruslah menggunakan bohlam bukan
lampu TL, karena lampu TL akan menyebabkan warna make-up yang dihasilkan akan
tidak sesuai dengan yang diinginkan ketika tampil di stage dengan lighting
stage (lampu PAR, freshnel dan profil). Lampu bohlam tersebue memiliki kesamaan
spesifikasi dengan lampu-lampu panggung.
b.
Dressing room
Ruangan ini biasanya
digunakan untuk ruangan ganti dan pemerikasaan kostum yang akan digunakan.
Letaknya biasa ditempatkan dekat koridor atau tangga. Kamar ganti yang
berkapasitas dua puluh orang, biasanya memiliki luasan minimum seluas 5m2 per
orang. Ruangan ini sudah termasuk dengan kamar kecil, kamar ganti, dan shower.
Kamar ganti untuk empat orang memiliki luasan sekitar 20m2, sedangkan untuk
kamar ganti artis luasannya sampai 10m2.
c.
Loading dock
Ruangan ini harus
dapat dimasuki oleh minimal dua truk yang bisasnya digunakan untuk menurunkan
barang-barang kebutuhan pementasan. Pintu muatan bagian depan harus sedikitnya
8’-0” lebar dan 12’-0” tinggi. Ini berlaku bagi pintu manapun yang dapat
memindahkan barang-barang material, seperti backdrop, dan lain sebagainnya.
Area bagian dalam minimal harus memiliki luasan 50m2.
Ruangan ini berfungsi
untuk menyimpan barang-barang kebutuhan panggung, seperti back drop. Area
minimal yang dibutuhkan adalah hingga 50 hingga 100m2 (ukuran ini tergantung
kebijakan pihak teater). Tingginya tergantung dari metode penyimpan back drop
tersebut. Cara penyimpanan back drop itu sendiri dapat digulung, atau ditumpuk
secara vertikal atau horizontal.
• Area Service
a.
Control Rooms
Stage manager biasnya
berada di samping stage, dengan meja control untuk berkomunikasi dengan seluruh
bagian ruangan concert hall. Ruang kontrol cahaya harus mempunyai jendela yang
cukup besar untuk memberikan pandangan yang jelas dan tak terhalang stage,
bahkan ketika performance berdiri. Biasanya ukuran ruangan bergantung pada
perlengkapan yang dipilih, tapi normalnya berukuran 3 meter X 2,4 meter. Ruang
kontrol suara mempunyai kebutuhan yang sama dengan ruang kontrol cahaya, namun
keduanya perlu dipisahkan.pintu dan jendela yang terhubung dapat menyediakan
komunikasi diantera kedua operasi.
Akses kedua ruangan
sebaiknya berada di luar auditorium dan lebih baik jika jauh dari publik
sirkulasi.
b.
Ticket Box
Tiket box harus nyaman untuk penjual tiket
dapat menjual ke publik. Ruangan yang diperlukan kurang lebih lima meter
persegi untuk tiap penjual ticket.
• Performance Area
Akomodasi khusus
diperlukan untuk pihak performance dan para performer. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, yaitu :
- Ruang kontrol cahaya dan suara
berada di belakang auditorium diatas kepala performance.
- Ruang dimmer sebaiknya diletakkan
jauh dari stage dan harus dijaga suara yang dihasilkan agar jangan sampai ke
performance.
- Ruang elektrik (penyimpan) dan
barang-barang pertunjukan harus sedekat mungkin dengan stage.
- Ruang manager pertunjukan harus
langsung berhubungan dengan stage.
- Scenery dock harus ditempatkan
pada stage level dan harus dapat diakses langsung dari stage dan loading door.
Dalam hal ini, scenery sebesar apapun harus dapat masuk lewat pintu ke dalam
scenery dock.
- Ruang rehearsal idealnya harus
berukuran sama dengan stage dan harus dapat di akses dari scenery dock.
- Beberapa
kontrol untuk stage door diperlukan agar orang-orang yang tidak berkepentingan
tidak dapat masuk ke dalam. Ruang ini harus dijaga oleh pekerja full time.
Konsep Akustika Ruang
Pusat pementasan dan
pelatiha seni pertunjukan merupakan tempat untuk menampilkan pertunjukan pentas
seni seperti teater, tari, dan musik. Pertunjukan yang bisa dinikmati dengan
nyaman, atau sebaliknya antara lain tergantung atas kualitas akkustik ruang.
Criteria akustik yang
baik dalam suatu gedung pertunjukan utamanya dipengaruhi oleeh bentuk denah dan
dimensi ruang, dimana keduanya dapat menciptakan parameter akustik yang
bersifat objektif dan subjektif. Pengaturan tata letak dan bahan dari tempat
duduk penonton, jalur pandang yang bebas, serta bentuk dan sifat bahan
finishing pada bidang (reflektif dan absorbtif) yang melengkapi ruang
pertunjukan merupakan elemen penting yang perlu mendapat perhatian.
Konsep Pencahayaan
1.
Pencahayaan panggung
Penggunaan tata lampu
pada pementasan musik penting untuk mendukung nuansa penampilan. Bahkan pada
pementasan skala besar pada siang hari, keberadaan tata lampu masi diperlukan,
terutama untuk bentuk-bentuk panggung tertutup.
Dasar-dasar dalam
pencahayaan panggung adalah:
·
Intensitas
Kekuatan cahaya
berfungsi selain sebagai penerangan juga membantu nuansa penampilan.
·
Warna
Warna cahaya
diperlukan untuk menciptakan persepsi visual tertentu.
·
Distribusi
Distribusi cahaya
penting untuk menghindari daerah mati cahaya dan dapat membantu penonton untuk
melihat jelas keseluruhan panggung.
·
Fleksibilitas Pencahayaan
Permainan lampu yang
dinamis membantu dalam tuntuan pementasan baik dari gelap terang maupun warna
yang dihasilkan lampu.
2.
Pencahayaan Ruang penonton
Pencahayaan ruang penonton
intensitasnya harus lebih kecil daripada intensitas pencahayaan panggung.
Pencahayaan pada ruang penonton lebih berfungsi sebagai penerangan sebelum
pertunjukan dimulai. Selain itu beberapa pencahayaan yang penting dalam ruang
ini adalah pencahayaan darurat, lampu petunjuk dan sebagainya.
Contoh bangunan Music Facility:
Alice Tully Hall, Juilliard School
Salah satu contoh dari bangunan Music Facility
yaitu Alice Tully Hall yang berada di gedung Juilliard School, New York.
Bangunan aula konser dan rumah
opera tidak melulu tentang tampilan eksteriornya. 'Musicians
Hear Heaven in Tully Hall’s New Sound', headline New York Times tertulis
pada 2009, saat komunitas musik memuji akustik dari desain terbaru Alice Tully
Hall, ruang konser musik Juilliard School, yang aslinya selesai pada 1969 oleh
arsitek Pietro Belluschi. Perintah
pengerjaan ulang vanue, saat mengembangkan sekolah musik itu sendiri, praktisi
tersohor Diller Scorfidio + Renfro menunjukan bagian dari ringkasan laporan
yang menyebutkan untuk merubah aula
tersebut menjadi sebuah gedung premier musik, dengan menciptakan bagian
konstruksi ‘box-in-box’ yang menjaga
agar area utama hall terlindungi dari suara bising di luar gedung (dan getaran
dari subway). Tampilan baru dari fasad di bagian jalan, menggantikan fasad yang
lama yang tak tembus cahaya, sekarang struktur dalamnya bisa terlihat dari
luar.
Konstruksi ‘box-in-box’ menlindungi area utama dari
kebisingan di luar gedung. Kayu Afrika Moabi digunakan untuk garis di sepanjang
auditorium, memberikan sebuah set akustik baru selagi memberikan kesatuan
visual yang membantu penonton menikmati pertujukan.
Aice Tully Hall
seating charts
Transformasi desain bentuk Alice Tully Hall
yang lama ke desain yang baru
Interior Alice Tully Hall
·
·
Lobby
· Main Space (Auditorium)
Walaupun tidak banyak yang bisa
dirubah dari struktur auditorium, tim desain dan arsitek menambahkan lekukan
kayu yang menonjol dari tembok, mengotomatiskan perpanjangan panggung, layar
dan titik-titik masuk, dan juga memperbaharui pencahayaan dan sistem suara.
·
Hauser Patron Salon
Hauser Patron Salon adalah ruangan
mezanin seluas 222.9 meter persegi yang memiliki pintu masuk sendiri, bar dan
kamar mandi.
Pintu masuk kaca yang mengarah langsung ke lobi.
Sumber:
http://e-journal.uajy.ac.id/624/1/0TA12593.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Musik
http://kbbi.web.id/auditorium
http://nycago.org/Organs/NYC/html/JuilliardSchool.html
0 komentar:
Posting Komentar