Nama : Yolla Ristyani Dewi
NPM : 27315281
Kelas : 2TB01
Matkul : Arsitektur dan Lingkungan
Dosen : Ade Soufa
ARSITEKTUR
TROPIS
1. Apa itu
arsitektur tropis?
Tropika adalah daerah di permukaan Bumi, yang
secara geografis berada di sekitar ekuator, yaitu yang dibatasi oleh dua garis
lintang 23.5 derajat LS dan 23.5 derajat LU: Garis Balik Utara (GBU, Tropic of
Cancer) di utara dan Garis Balik Selatan (GBS, Tropic of Capricorn) di selatan.
Tropis adalah bentuk ajektifnya. Kata tropika berasal dari bahasa Yunani, tropos yang berarti
"berputar", karena posisi Matahari yang berubah antara dua garis
balik dalam periode yang disebut tahun.
Area ini terletak di antara 23.5° LU
dan 23.5° LS, dan mencakup seluruh bagian Bumi dalam setahun mengalami dua kali
di kelilingi Matahari tepat berada di atas kepala (di utara GBU dan di selatan
GBS Matahari tidak pernah mencapai ketinggian 90° atau tepat di atas kepala).
Arsitektur Tropis
adalah arsitektur yang mempertimbangkan kondisi iklim dalam perencanaan dan
perancangannya, baik secara mikro (bangunan), meso (lingkungan) dan makro
(kawasan)
Arsitektur Tropis terus berkembang dan
diwujudkan dalam bentuk beragam tema, seperti:
·
Green Architecture: konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan
pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat
hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan
sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal.
Contoh: Mesiniaga di Malaysia, karya Ken Yeang
·
Arsitektur Metabolish: adalah suatu desain dan teknologi arsitektur
yang menunjukan vitalitas manusia. Teori simbiosis adalah suatu hubungan antara
dua makhluk hidup atau lebih yang tidak hanya saling menguntungkan tetapi
memangsangat diperlukan bagi keduanya.
Contoh: Nagakin
Capsule di Jepang karya Kisho Kurokawa
·
Solar Arsitektur: adalah integrasi teknologi panel surya
dengan teknik bangunan modern. Dalam arsitektur surya, modul fotovoltaik yang
tipis dan fleksibel dapat diintegrasikan dengan atap baja.
Contoh: Hotel Indonesia di Jakarta karya
Arsitek Abel Horensen.
2.
Iklim dan Geografis pada arsitektur tropis
Ada dua kategori Lingkungan yang terbentuk oleh kondisi iklim
dan geografis :
1. Daerah Tropis Kering dengan padang
pasir, stepa dan savana kering
2. Daerah Tropis Lembab dengan hutan
tropis, daerah-daerah dengan angin musim dan savana lembab
a)
Iklim Makro
·
Kondisi iklim
pada suatu daerah tertentu yang meliputi area yang lebih besar dan mempengaruhi
iklim mikro
·
Iklim makro
dipengaruhi oleh lintasan matahari, posisi dan model geografis
·
Iklim-makro
berhubungan dengan ruang yang besar seperti negara, benua dan lautan
b) Iklim Mikro
·
Iklim setempat
yang memberikan pengaruh langsung terhadap kenikmatan (fisik) dan kenyamanan
(rasa) pemakai di sebuah ruang, bangunan
·
Iklim-mikro
berhubungan dengan ruang terbatas, yaitu ruangan dalam, jalan, kota atau taman
kecil.
Bumi diciptakan dengan banyak iklim di
dalamnya, berikut adalah bagaimana kita dapat menyesuaikan hunian dengan
unsur-unsur iklim tsb.
·
Hunian harus
memiliki filter untuk memodifikasi iklim
·
Mampu memasukan
cahaya, udara dan sinar matahari ke dalam
·
Mampu melindungi
dari hujan dan kebisingan
· Mampu memberikan rasa hangat
Dalam perkembangan
selanjutnya, manusia menciptakan lingkungan buatan yang nyaman dengan
memanfaatkan potensi-potensi lingkungan setempat yang alami.
Ada tiga jenis iklim makro, yaitu:
1. Panas dan kering
Di daerah beriklim panas, dinding
beton dapat mengurangi panas siang hari, warna terang dapat memantulkan sinar
matahari, ukuran jendela yang kecil dapat meminimalisir efek silau. Di malam
hari,, panas yang tersimpan pada dinding beton dapat memberikan kehangatan.
2. Dingin dan hujan
Di daerah dingin dan hujan, ketebalan
dinding kayu akan mengusir dingin dan menyimpan panas. Karena cahaya di luar
sangat sedikit, maka dibutuhkan jendela yang besar. Kemiringan atap mampu
mendistribusikan hujan dan salju dengan cepat, juga melindungi bangunan dari
angin kencang.
3. Panas dan lembab
Di daerah tropis yang beriklim panas
dan lembab, dinding harus banyak bukaan (sirkulasi silang) untuk membiarkan
udara lewat dan menghalau panas keluar bangunan. Biasanya digunakan beranda dan
overhang atap untuk melindungi bagian
luar bangunan. Di musim hujan, overhang
atap melindungi bangunan dari air hujan. Bangunan diangkat kedudukannya dari
tanah (rumah panggung) untuk melindungi diri dari gangguan alam dan binatang.
3)
Keekstriman iklim tropis
a. Tropis Basah
·
Ciri-ciri
iklim:
-
Presipitasi
dan kelembaban tinggi
-
Temperatur
tinggi
-
Angin
sedikit
-
Radiasi
matahari sedang sampai kuat
·
Masalah
umum dan masalah bangunan:
-
Panas
yang sangat tidak menyenangkan
-
Penguapan
sedikit karena tekanan udara lambat
-
Perlu
perlindungan terhadap radiasi matahari, hujan, serangga.
-
Daerah
di sekitar laut perlu perlindungan terhadap angin keras.
·
Hal-hal
penting untuk diperhatikan:
-
Bangunan
sebaiknya terbuka, dengan jarak yang cukup antar tiap-tiap bangunan untuk menjamin
sirkulasi udara yang baik
-
Orientasi
U-S, untuk mencegah pemanasan fasad yang lebih lebar
-
Bangunan
harus lebar untuk mendapatkan ventilasi Silang
-
Ruang
di sekitar bangunan harus diberi peneduh, tanpa mengganggu sirkulasi udara
-
Persiapan
penyaluran air hujan dari atap dan halaman
-
Bangunan
harus ringan dengan daya serap panas yang rendah
b. Tropis Kering
·
Ciri-ciri
iklim:
-
Radiasi
matahari sangat kuat dan permukaan tanah reflektif
-
Hujan
sedikit dan kelembaban tinggi
-
Bisa
terjadi badai pasir dan debu
-
Perbedaan
temperatur antara malam dan siang sangat tinggi
·
Masalah
umum dan masalah bangunan:
-
Perlindungan
terutama terhadap radiasi matahari langsung, pantulan permukaan dan emisi panas
dari bangunan sekitar
-
Perlindungan
terhadap serangga, pasir dan debu
-
Upaya
meningkatkan kelembaban
·
Hal-hal
penting untuk diperhatikan:
-
Letak bangunan rapat, agar sedikit menerima
radiasi matahari dan dapat saling mereduksi
-
Bangunan
kompak dengan sedikit lubang, orientasi ke halaman dalam yang teduh
-
Ruangan
sebaiknya dalam dengan pencapaian melalui gang dan halaman tertutup
-
Bagian terbuka yang teduh di beri tanaman dan
kolam untuk
-
pendinginan
-
Konstruksi
bangunan harus menyerap panas dengan baik
4) Hubungan arsitektur tropis dan arsitektur bioklimatis
Arsitektur bioklimatik adalah suatu
pendekatan yang mengarahkan arsitek untuk mendapatkan penyelesaian desain
dengan memperhatikan hubungan antara bentuk arsitektur dengan lingkungannya
dalam kaitanyan iklim daerah tersebut.
Arsitektur
tropis merupakan bagian dari bioklimatis. Menggunakan material dan bentuk yang
mengadopsi dari iklim.
5) Analisis Contoh Arsitektur Tropis
§ Gedung PNM
Gedung PNM di Jl. Jend. Sudirman merupakan
salah satu gedung yang memperhatikan iklim tropis di Jakarta. Gedung ini
mengurangi intensitas sinar matahari yang cukup tinggi yang masuk kedalam dengan
menggunakan sunscreen pada jendela gedung. Dengan menggunakan sunscreen sinar matahari
yang masuk ke dalam 2 ruangan bisa di minimalisir sehingga suhu udara didalam
ruangan pun menjadi tidak tetrlalu panas dengan begitu pemakaiaan AC (Air
Conditioner) pun tidak terlalu boros, sehingga bisa menghemat energi.
§ Gedung Intiland atau yang lebih dikenal dengan nama Wisma Dharmala Sakti merupakan gedung tinggi yang sangat cocok untuk daerah
tropis. Didirikan tahun 1986 oleh arsitek Paul Rudolph. Rudolph terinspirasi
dari bentuk atap-atap di Indonesia yang memiliki overstek karena merespon iklim
tropisnya sehingga apabila di dalam gedung tidak akan secara langsung diterpa
cahaya matahari.
Terdapat pula
void yang cukup besar sehingga udara sejuk masih terasa di dalanya tanpa
kehujanan saat merasakannya. Bahkan di perencanaan awal, bangunan ini
sebenarnya tidak perlu menggunakan pendingin ruangan. Namun seiring berjalannya
waktu dan efek rumah kaca telah memberi panas yang cukup parah dan tidak
menentu, akhirnya bangunan ini menggunakan pendingin ruangan
Namun pada koridor hal tersebut masih tidak
diperlukan karena udara sejuk masih dapat masuk. Pencahayaan lampu pada siang
hari juga tidak terlalu diperlukan pada koridor karena cahaya matahari masih
dapat masuk tanpa pengguna merasa terik maupun kehujanan.
Sumber:
https://cutnuraini.files.wordpress.com/2014/09/kuliah_12.pdf
https://andrianarch.wordpress.com/2009/07/10/180/
0 komentar:
Posting Komentar